Review 12 : PUISI NEGERI
Judul buku : Lumbung Puisi Sastrawan
Indonesia
Penulis : Karya Penyair
Nusantara
Cetakan : 1, 2014
Jilid : II
Penerbit : Himpunan Masyarakat
Gemar Membaca Indonesia
Isi Buku : 136 hlm.
Puisi selalu mengisyaratkan berjuta makna. Kala
membacanya membuat hati tersipu malu, melambung keawan, seolah merasakan apa
yang diceritakan di dalam puisi tersebut. Dalam antologi ini, ada delapan puluh
satu penyair yang mengutarakan isi hatinya. Begitu banyak cerita indah yang
tersemat dalam sanubari. Kecintaan dan kerinduan akan kampung halaman membuat
delapan puluh satu penyair menyuarakan senandung.
Ali Syamsudin Arsi bercerita mengenai kerinduannya kepada
kampung halaman lewat puisinya yang berjudul Ia Lekat di Pelupuk Mata, …. Ibuku menyatukan daun-daun pisang lantas
dibawa ke tengah pasar untuk ditawarkan
aku ikut disampingnya dengan langkah kecil tatapan mata kecil dan
harapan-harapan kecil – aku pernah kecil dan tak punya daya ketika berlari di
jalan setapak yang berkelok-kelok menuju arus sungai berpasir dengan
jamban-jamban pemandian – kecipaknya aku sangat merindukan….
Bambang Widiatmoko dalam puisinya yang berjudul Boulevard.
Setiap aku kembali ke
tempat asal mula
Deretan pohon cemara
masih setia menyapa
Yang hilang hanya tanah
mengubah bulak
Dan menutup sumur
hingga tak tersisa
Aku selalu setia
menjalani kehidupan
Seperti boulevard
tempat aku bermain laying-layang
Juga tetap tegar
seperti pilar-pilar balairung
Demikian menyatu sampai
sukma membeku
Komentar
Posting Komentar