Review 16 : SUARAKAN AMARAH



Judul buku : Amarah
Penulis   : Para Penulis Lembaga Bhinneka
Cetakan : 1, Januari 2013
ISBN     : 978-979-22-9205-3
Penerbit  : GLITZY Book
Isi Buku  : x + 182 hlm.

            Setiap manusia dikarunia akal dan pikiran. Namun, cara menggunakannya berbeda. Dalam antologi cerpen dan puisi ini, pengarang dan penyair ingin melampiaskan kemarahannya dengan cara yang ramah. Mereka ingin berkoar-koar tanpa harus bakar-bakar. Inilah cara mewujudkan amarah yang tidak bisa dibendung lagi oleh akal pikiran manusia.

            Sandza, dalam cerpennya yang berjudul Benalu, dia menceritakan bahwa tumbuhan yang biasanya disebut Benalu juga bisa memberontak. Benalu adalah sosok yang dibenci oleh pohon mangga, pohon apel, bunga mawar, bunga anggrek dan pohon-pohon lainnya. Namun, sesungguhnya benalu lebih hebat dari pada pohon dan bunga tersebut. Karena dia bisa dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan.

            Ada pula-pula pemberontakan melalui puisi-puisi yang disajikan penyair. Aqsha Al Akbar dengan judul puisinya yaitu Mati dalam Ketakutan. …oh rakyat, rakyat yang ini dan itu, rakyat teriak dalam diam, rakyat menangis dalam sendu, rakyat yang renta dan gelisah menunggu kebijaksanaan waktu, berakhir hilang tergulung debu….

            Semua cerpen dan puisi dalam antologi ini menyiratkan kemarahan yang mendalam. Kemarahan yang membara. Semua disajikan dengan bahasa yang mengalir bagaikan air. Runtut dan menkiaskan kejadian yang sebenarnya. Pemilihan kata-katanya tepat dan penyusunannya rapi. Selamat membaca. (HH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Keluarga Siaga di Era Digital

Review 15 : KASIH BUNDA TIADA HENTI

Resep Nasi Goreng Blue Band ala Mak Hida, Pedas Menggoda dan Suami pun Suka