REVIEW 2 : PENANTIAN JODOH

Judul buku : Akhirnya Jodohku Datang
Penulis : Achi TM dan Rumah Pena Writers
Cetakan : 1, Februari 2014
ISBN : 978-602-14090-2-2
Penerbit : LPP Talenta Rumah Pena, Tangerang
Isi Buku : vii + 170 hal.

Apakah jodoh itu tiba-tiba datang? Jawaban akan beragam. Ada yang dengan mudah menemukan pasangannya. Atau sebaliknya. Dalam buku ini, diceritakan beberapa kisah seorang wanita yang sedang berdebar-debar menantikan jodohnya. Jodoh, rezeki dan kematian adalah hal yang sudah direncanakan oleh Sang Pencipta. Namun, manusia harus tetap berusaha untuk menemukan jodoh, mendapatkan rezeki dan meniggal dengan khusnul khotimah. Dalam antologi ini, memuat kisah-kisah yang inspiratif. Penantian-penantian wanita yang dengan tulus ikhlas menantikan sosok yang terbaik dari yang baik.

Seperti dikisahkan oleh Rapriani, jodoh itu mempunyai jalan yang unik. Tidak disangka dan tidak pula diduga, jodoh bisa bertemu saat usia memasuki 48 tahun. Dengan perantara anak angkat yang telah mempertemukan dengan seorang laki-laki. Disaat wisuda anak angkatnya, telah merencanakan pertemuan dan sekaligus proses lamaran disaat itu juga. Proses yang singkat dan mengharukan.

Kisah lain diceritakan pula oleh Fay Shalamar, laki-laki yang sudah lama menjadi pacar belum tentu menjadi jodohnya. Padahal, seorang perempuan telah rela melepaskan mahkota terindahnya untuk dia. Janji, hanya sekedar janji. Namun, Sang Khalik telah mengganti dengan seseorang yang luar biasa ikhlas dengan keadaan yang ada. Dia hadirkan sosok yang mampu menyembuhkan luka lama.

Jodoh adalah misteri yang tidak akan mudah untuk ditebak bagaimana jalan ceritanya. Gurat kesedihan, penantian, ejekan, cemoohan hal itu bisa jadi menu yang harus dihadapi wanita-wanita perkasa yang menanti jodoh yang sungguh luar biasa istimewanya. Keyakinan akan membuahkan hasil yang indah.

Antologi ini sangat bermanfaat bagi wanita-wanita yang sedang sedih menanti pujaan hati. Buku yang menggunakan bahasa yang mengalir ini nikmat dinikmati saat bersantai ataupun saat berkumpul dengan teman. Selamat membaca. (HH)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BSI Mendukung Kemandirian Petani

Gambar
Kalau disebut kata "petani", yang terbersit di benak kita adalah sosok berpendidikan rendah, terbelakang, dan miskin. Memang demikian kondisi petani Indonesia sejak lama. Bermula dari masuknya revolusi hijau ke Indonesia, yang membuat petani tradisional berganti metode dengan menggunakan pupuk dan pestisida kimia buatan pabrik. Selanjutnya perbenihan dipegang oleh korporasi sehingga ilmu perbenihan tak lagi lestari. Hingga hilirnya, mekanisme pasar dikuasai oleh tengkulak yang membuat petani tidak memiliki kedaulatan harga. Penggunaan pupuk dan pestisida kimia di awal menghasilkan peningkatan produktivitas yang pesat. Tapi itu tak berlangsung lama. Tanah yang terpapar residu kimia jadi ketergantungan. Begitu juga pestisida, membuat predator alami berkurang drastis jumlahnya sehingga hama tumbuh pesat jika tidak disemprot dengan pestisida kimia. Pupuk dan pestisida harus dibeli dan harganya semakin tinggi. Seringkali, saat harga pupuk naik, harga hasil panen turun. Petani pun ...
Baca selengkapnya